Tarif per 3 menit bicara sesama operator :
1. IM3 : Rp 1300,9
2. xl BEBAS : Rp 1503,-
3. simPATI pede : 1560
Tarif per 3 menit ke lain operator local :
1. IM3 : Rp 2250,9
2. xl BEBAS : Rp 3006
3. simPATI pede : Rp 4500
Pada hari Selasa, 19 Feb 2008, di Yogyakarta, ada launching tarif baru tarif promosi dari IM3 menjadi 0,01 per detiknya ke semua operator. Dengan catatan untuk ke sesama pelanggan selluler indosat tarif o,o1 dikenakan pada menit ke 91, sebelumnya rp 15 per detiknya. Sedangkan untuk ke operator lain Rp 25 per detik sampai detik ke 90. Untuk info lengkap klik http://www.indosat.com/
Indosat juga berjanji untuk segera memberikan tarif khusus pada produk Mentarinya.
Beberapa waktu sebelumnya Telkomsel meluncurkan simPATI pede dengan tarif per detik. Yaitu 0,5 perdetik mulai detik ke 61 dengan 25 per detik pada detik sebelumnya. Sedangkan, walaupun menggunakan skema per detik, untuk ke operator lain masih menggunakan tarif hampir sama tarif lama dengan penurunan sekitar 30% atau Rp 60 per detik
Dan pada peluncuran m Komik pada minggu yang lalu, Kiskenda Suriatmaja — Direktur Utama Telkomsel berjanji akan segera menurunkan tarif seketika setelah pemerintah membuat keputusanya.
Tarif per detik ini pertama kali diperkenalkan oleh XL BEBAS, sejak tahun 2007. Untuk menengok tarif XL BEBAS silahkan berkunjung ke www.xl.co.id
Penurunan tarif promo tiap tiap operator menurut saya berdampak luas. Mulai dari pemilikan lebih dari satu simcard per orang nya sampai fenomena kartu sekali pakai. Hal tersebut mengingat harga SIM Perdana yang sangat murah, bahkan terkadang berisi pulsa yang lebih banyak dari seharga isi pulsa reguler.
Pada sela sela peluncuran tarif promosi 0,01 per detik IM 3 di Yogyakarta kemarin. Kepala Cabang Indosat Yogyakarta, Roganda P Manullang menyebutkan bahwa untuk DIY dan Keresidenan Kedu saja seharinya sejumlah 3.000 – 3.500 kartu Mentari dan IM3 hangus setiap harinya. Penjualan sim Perdana Mentari dan IM3 adalah 4.000 – 5.000. Hitung sendiri berapa persentasenya.
Bagaimanakah kebijakan pemerintah terhadap kewajiban registrasi untuk pelanggan pra bayar?. Efektifkah kebijakan tersebut? Se efektif dan se akurat apakah database yang ada di 4444. Kebijakan ini mulanya untuk mengurangi pemanfaatan teknologi seluler untuk kriminalitas.
Kalau memang pemerintah serius untuk mengendalikan kejahatan dengan teknologi seluler, akankah pemerintah membuat kebijakan terhadap prosedur kepemilikan sim Perdana?
Saya pernah mendengar bahwa pemerintah akan mem push penggunakan layanan selluler pasca bayar untuk: 1. Mengurangi penggunaan nomor sekali pakai, menginggat nomor adalah sumber daya yang terbatas. 2. Untuk memastikan akurasi data kepemilikan suatu nomor telepon seluler.
Kalau demikian mengapa pemerintah belum berusaha bekerja sama dengan operator untuk melancarkan idealisme ini. Mengapa pemerintah tidak membuat kebijakan agar kepemilikan nomor paska bayar lebih mudah dan tarif paska bayar yang lebih murah dari pada pra bayar. Selama ini semua tarif promo yang sangar murah gencar dilaksanakan oleh operator pada produk prabayarnya. Dan selama saya berlangganan layanan pasca bayar belum pernah terjadi penurunan tarif secara signifikan.
*****
Menkominfo, Muhammad Nuh menjanjikan bahwa tarif baru tersebut akan turun sampai angka 40% pada operator GSM. Semoga Pak Menteri bisa benar benar menepati janjinya dan tidak mengundurnya lagi.
Amin, mudah2an sampe gratis hehe 😛
Jangan terlalu turun, ntar ntar makan apa pegawai di operator2 tersebut? :-p